Beranda » Desa Tradisional Penglipuran Bangli, Menikmati Suasana Asli Bali

Desa Tradisional Penglipuran Bangli, Menikmati Suasana Asli Bali

Rate this post

1.Asal Kata Penglipuran

Penglipuran ini berasal dari kata ‘Pangeling’ dan ‘Pura’ yang mana artinya tempat untuk pengingat pura di buyung gede dan leluhurnya.

Selain itu kata Penglipuran juga berasal dari kata ‘pelipur’ dan ‘lara’ yang artinya desa ini dijadikan sebagai tempat untuk menghibur diri di kala sedih. Sudah tertarik dengan namanya?

Penglipuran ini juga berasal dari kata ‘pangling’ dan ‘pura’ yang artinya tempat yang dikelilingi oleh pura di empat penjuru mata angin.

2.Lokasi dan Cara Menuju Desa Penglipuran

Desa Penglipuran ini berada di Jalan Rambutan, Gang III A1, no. 6, Kubu, Bangli, Bali. Jaraknya sekitar 56 kilometer dari Bandara Ngurah Rai. Sekitar 1 jam 40 menit jika kamu menggunakan motor ataupun mobil dengan kondisi lalu lintas lancar.

Tahukah kamu bahwa ternyata Desa Penglipuran ini berada diatas ketinggian sekitar 600-700 meter diatas permukaan laut. Karena posisinya yang tinggi, kamu dapat melihat langsung keindahan laut dan udara sejuk dari gunung batur.

Letak desa Penglipuran ini cukup strategis karena berada di jalur wisata Kintamani.Sekitar 5 kilometer dari Bangli dan 45 kilometer dari kota Denpasar. Desa ini juga dikelilingi hutan bambu dengan luas sekitar 37 hektar dan ladang dengan luas 49 hektar.

Nah, setelah mengetahui lokasi Desa Penglipuran, kamu juga dapat mengetahui rute terbaik dan tercepat ke Desa Penglipuran ini dengan menggunakan google map atau waze. Selain itu kamu bisa menggunakan jasa sopir atau rental mobil tanpa sopir untuk membawamu ke Desa Penglipuran ini. Jangan lupa bertanya pada masyarakat sekitar agar kamu tidak tersesat.

Penglipuran Bali
Suasana Desa Penglipuran saat hari raya Galungan. Foto dari instagram.com/gusde_dharmayasa/

Lihat juga: Berfoto bersama burung di Bali Bird Park

3.Harga Tiket dan Jam Berkunjung

Untuk dapat berkunjung ke desa ini, kamu harus membeli tiket masuk. Tapi, tidak perlu khawatir, karena harganya cukup terjangkau. Jika anda wisatawan lokal cukup dengan membayar Rp. 15.000 per orang untuk Dewasa dan Rp. 10.000 per orang untuk anak-anak.

Sementara itu, wisatawan asing dikenakan biaya yang berbeda. Pada kategori dewasa akan dikenakan biaya sebesar Rp. 30.000 per orang dan anak-anak sebesar Rp. 25.000 per orang.

Dengan harga tiket terjangkau kamu dapat menikmati keindahan di Desa Penglipuran sepuasnya. Objek wisata Desa Penglipuran ini buka setiap hari pukul 08.00-17.00 Wita.

4.Daya Tarik dan Keunikan

Jangan khawatir, desa ini penuh dengan daya tarik khas desa Penglipuran dan keunikan yang akan membuatmu semakin betah. Salah satu yang menjadi daya tarik karena desa ini tidak pernah tersentuh oleh dunia luar. Dengan kata lain kebudayaan yang dimilikinya sangat kental. Mulai dari bentuk bangunannya, hingga interiornya. Selain itu, kamu bisa melihat berbagai macam hal menarik, seperti dibawah ini.

Desa Penglipuran
Penunjuk arah di desa Penglipuran. Foto dari instagram.com/poezz/
  • Kehidupan tradisional Bali

Desa ini terbagi atas 3 kawasan, yaitu area pemukiman warga, area hutan bambu dan wilayah pemakaman. Desa ini memiliki luas sekitar 110 hektar. Dihuni sekitar 226 ribu jiwa termasuk 40 hektar area hutan bambu.

Uniknya, kepala keluarga di desa ini dilarang memiliki istri lebih dari 1, jika melanggar maka akan dihukum seperti dikucilkan oleh warga setempat. Laki-laki yang memiliki istri lebih dari satu akan ditempatkan di sebuah area di selatan desa yang dinamakan “Karang Memadu”. Selain itu, ada juga hukuman bagi orang yang mencoba untuk mencuri.

Ayo berkunjung ke Pantai Kedungu Tabanan Bali

  • Kuliner Khas Desa Penglipuran

Ini nih, yang paling tidak pernah lepas di berbagai objek wisata. Ada berbagai macam kuliner tradisional yang dapat kamu cicipi dan beli sebagai oleh-oleh.

    • Loloh cemcem – jamu dengan 6 rasa yaitu manis, asam, pedas hingga pahit. Harganya mulai dari Rp. 5.000 per botol.
    • Donat Ketela – donat yang terbuat dari singkong. Dijual dengan harga Rp. 5.000 per kotak yang isinya 3pcs.
    • Tipat Cantok – ketoprak yang dimodifikasi dengan menggunakan kacang mentik khas bali. Harganya Rp. 5.000 per porsi.
    • Sueg – makanan khas favorite penduduk lokal. Kuliner ini terbuat dari umbi yang harus mati terlebih dulu di pohonnya.

Bagaimana? Menarik bukan? Itulah beberapa hal menarik yang dapat kamu ketahui mengenai Desa Penglipuran. Selebihnya dapat kamu rasakan langsung, ya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *